padamu alam bertitah untuk mencatat semesta
dan engkau menjadi pencatat segala peristiwa:
getir pada bibir selayak menelan empedu
senyum mencadik saat suka ria menyatu
engkau mencatat saat dunia satu persatu jatuh menimpaku
dan menulis mantra bahagia hingga aku melambung tinggi
Hingga aku berakhir pada sepenggal kata tanpa tanda baca
Saat Bunda Alam kembali memelukku
Maka selesailah tugasmu merekam rana hidupku
:Tuanku Pesirah Alam - March 7, 2011 - mengkotak sejuta aksara menyatu sejuta makna
No comments:
Post a Comment