Tuesday, May 15, 2012

Mencumbu Kosa



:Trumbu Karang Alam dan Perempuan - Perempuan Pemujanya

Ketika ternyata, cinta hanyalah selembar luka yang tertunda, kembali teringat malam di padang bunga bakung. kau bilang; "lelakiku, setubuhi aku dengan puisimu.."

Maka kusetubuhi puisimu. kupuja kurayu serupa symphony tak selesai. Hingga anak-anak kata mendesah penuh rindu. Lalu menjerit kecil bak gadis remaja kehabisan gincu. -kabut pagi-


:Aku

Perempuan-perempuan itu begitu memujamu. Mereka tidak malu terlihat bodoh saat berlomba-lomba ingin bersetubuh dengan puisimu.

Cukup sudah aku menari bersama api. Meninggalkan abu yang terserak dan pergi.

No comments:

Post a Comment