Tuesday, December 11, 2007

Membendung Hidup

Aku sudah mencoba menampung arus hidupku dalam ember-ember kecil
Agar suatu ketika dapat kucurahkan pada pribadi yang kerontang
Namun ternyata hidup memiliki alurnya sendiri
Semua yang mengalir tak dapat kukendalikan
Dan kantong-kantong kekacauan akan selalu ada

*mungkin aku perlu bendungan?

2 comments:

  1. Anonymous12:55 AM

    Membaca puisi ini aku teringat
    cerita seorang nabi yang sedang
    memikirkan tentang TUHAN.
    Di tepi pantai ia bertemu seorang anak kecil
    yang mengambil air laut dengan embernya
    lalu menuangkan air tsb ke dalam sebuah lubang
    yang ia buat di pantai. Begitu seterusnya.
    "Sedang ngapain dik", tanya sang nabi
    "Aku ingin memindahkan air laut ke lubang ini"
    jawab si anak kecil.

    Membaca puisi ini aku teringat
    saat si peneliti menemukan telur2 dinosaurus
    di luar pagar pengurung Jurasic Park yang sangat kokoh
    "Life finds its own way", bisiknya

    /hcw

    ReplyDelete
  2. om Henry, konon nabi itu bernama Santo Agustinus tatkala dia sedang
    mempertanyakan TUHAN. Laut yang teramat luas dimasukkan ke dalam
    lubang yang kecil. Begitupula pemahaman tentang Tuhan yang serba
    maha,
    tak mampulah masuk ke dalam otak kita yang kecil. Terimakasih sekali
    Om Henry...

    SALAM(ku) untuk DAMAI(mu)

    ReplyDelete