: Hatib Abdul Kadir
Kau ingin tahu bagaimana malam-malamku
yang kulewatkan dengan penuh difusif?
Saat kepalaku penat dan hatiku muak
dengan teguh cinderella yang terus berkeliaran
Aku memacu langkahku dan aku terjebak
pada bujursangkar merah dan bercawan-cawan Amaretto
Sekelebat wajah surealis lalu-lalang dihadapanku
aku terpasung pada raga namun jiwaku masih mau mengembara
Rindu membasahi liang gua hira yang kerontang
hingga harus kau singkap sarang laba-laba yang rapi terjalin
Dibaliknya jiwamu kan temukan pencerahan dan wahyu sang maha.
Demikianlah sabda pengembara melewati malam-malam yang penuh difusif
Kau ingin tahu bagaimana malam-malamku
yang kulewatkan dengan penuh difusif?
Saat kepalaku penat dan hatiku muak
dengan teguh cinderella yang terus berkeliaran
Aku memacu langkahku dan aku terjebak
pada bujursangkar merah dan bercawan-cawan Amaretto
Sekelebat wajah surealis lalu-lalang dihadapanku
aku terpasung pada raga namun jiwaku masih mau mengembara
Rindu membasahi liang gua hira yang kerontang
hingga harus kau singkap sarang laba-laba yang rapi terjalin
Dibaliknya jiwamu kan temukan pencerahan dan wahyu sang maha.
Demikianlah sabda pengembara melewati malam-malam yang penuh difusif
Photo Courtesy of Cahyo Sukaryo
No comments:
Post a Comment