Ceruk dalam palung jiwa
Retak memanjang di sudut pancaroba
Hibernasi diri bukan solusi menunggu musim berganti
Meski meringkuk terlipat
Masih juga badai kencang menghantam kuat
Hanya menunggu waktu
Untuk beranjak menyambut musim baru
Tenggelamkan diri dalam dimensi lain paralel kehidupan
Sedang kamu tidak tahu apa yang terjadi besok
Apakah arti hidupmu?
Hidupmu itu sama seperti uap
yang sebentar saja kelihatan lalu lenyap
Tapi janganlah kau khawatir
Tuhan akan selalu memeliharamu
saat kau masih menjadi makhluk insani
hingga kau serupa makhluk Illahi
Karena rahasia Illahi tampak musykil sebelum kita jalani
Tapi kita dibekali keyakinan dan iman
untuk bisa percaya, kuat dan tidak meragu
"wewadining gusti kawaca dadi pituntuning diri"
Rahasia Ilahi dibaca dan dijadikan penuntun diri
Selamat Jalan Tian.... we all love you!
Picture of Saint Sebastian the Martyr
No comments:
Post a Comment