Prabandari :
begitu besarnya gelombang terbentang terpecahkan
ujung mencadik dipusaran arusmu
menyatu jendela-jendela terus mendendangkan
buaian bayu menghantar sukma
dalam sepoi milikmu menyelami nuansa
tiada batas lekuk relung hatiku, maka simpuhku
menggema kuasa Tuhan menyelimuti,
gemulai indah ujung jemari suteramu
dalam dekapan ciuman berkepanjangan
dari masa menuju masa mengukir dinding-dinding hati,
saat cintamu telah merobohkan pilar hatiku
penuh pesona kutangkub makna tersembunyi
ribuan tahun jejak menjejak bersama istana hati
mengalir kubangun dengan pilar-pilar kokoh
bersari pati cinta, kasih, dan sayang;
aku mencintaimu dengan Kasih dan sayang
lebih daripada dirimu memberikannya untuk dirimu sendiri,
bersama Tuhan termaknai ini..
batavia, 17:04:2010: 11:47 wib ::
5 menit yang lalu ·
No comments:
Post a Comment