Friday, March 23, 2012

Saat Ombak Pecah di Pesisir


"One small wave was having fun in a big sea, rolling over and heading to the shore.  All of a sudden, he realized that other waves are crashing on the shore and disappearing into nothingness. The small wave got scared and asked the big wave, ‘Did you see what is going on? What is going to happen to us? We are going to crash!’
The big wave replied to the little wave, ‘I see. You are scared because you think we are going to crash and disappear, but you forget that we are not really waves. We are a part of the sea!’" 

 Inilah ketakutanku... Bahwa kisah hidupku akan berakhir seperti ombak yang pecah di pesisir. 
Jika boleh memilih aku ingin tetap menjadi ombak. Aku berani menantang dan menaklukkan gelombang hidupku setinggi apapun. 
Tapi tidak untuk menyurut di pantai atau bertabrakan dengan ombak lain dan pecah di pesisir sebagai sebuah kesia-sian.
Tapi aku juga tidak ingin ada gelombang yang lebih besar yang akan menggulungku dan menyeretku ke pantai. Belum lagi jika aku menabrak karang dan hancur berhamburan.
Sepertinya garis pantai adalah sepuah akhir bagiku. Bahwa hidupku akan segera menyurut....
Sementara bagi orang lain pantai adalah tempat mereka berlabuh dan menyandarkan jiwa lelah.
Apakah aku merasa lelah? Akankah aku merasa lelah? Dan kemudian akan bersandar? 
Yang pasti aku tak hendak bersandar sendirian...aku butuh teman. Yah, teman. Aku tidak pernah menyebutnya kekasih...tak akan pernah...
Aku bahagia bermain di bentangan laut yang maha luas ini. Bermain dengan ombak-ombak kecil untuk kemudian membiarken mereka berlalu ke pantai. Dan melihat mereka bersandar bahagia.
Ada saat aku dibujuk untuk mendarat beberapa kali, namun ketakutan menyergapku dan aku mundur teratur, tanpa sempat mencium bibir pantai.
Apakah ini yang disebut nasib? saat mereka berhasil bersandar dan aku tetap terombang-ambing di tengah samudera?
Sepertinya arah  hidup adalah sebuah keberanian. Keberanian kita untuk memilih. Keberanian kita untuk menjalani pilihan. Keberanian kita untuk menanggung segala resikonya.
Terima kasih sudah mengingatkanku bahwa pantai adalah akhir dari tujuan.
Terima kasih sudah menyadarkan aku bahwa aku adalah bagian dari samudera yang luas.
Bahwa aku tak boleh takut pada masa depan. Jika toh hidupku akan berakhir di pantai, aku akan kembali ke lautan. Aku adalah bagian dari rencana yang besar!
Jangan takut untuk mencium bibir pantai lagi....dan lagi.... karena kita akan kembali ke samudera lagi.... dan lagi....
Jangan pernah lelah untuk berjuang, Jangan pernah lelah untuk mencoba. Jangan pernah lelah untuk mengulanginya lagi.
Maafkanlah hidupmu yang penuh riak dan gelombang. Kemudian hiduplah! Karena memang begitulah siklus kehidupan....

No comments:

Post a Comment