Wednesday, March 21, 2012

Ibu Gw tuh…..



: Erlangga

Seumur hidup gw mencari ke”IBU”an gw
Gw berkelana untuk mencari tahu dunia
Belajar tentang apa saja
Memasukkan segala teori
Membentuk diri gw
Berjuang untuk mendapatkan sesuatu
Juga belajar kehilangan….

Belajar untuk bangga dan kecewa
Belajar untuk menang
Dan kemudian dijatuhkan oleh kekalahan
Tapi sebenarnya hanya satu yang ingin gw tau
Atau gw dapatkan, yaitu “DAMAI”
Apakah damai pernah diajarkan dalam bahasa jiwa??

“Tidak diajarkan tapi direkam oleh memori gw dari Ibu gw”
“Dari dia gw kenal kasih sayang walau gw gak bisa rumusin. Tapi selalu gw inginkan”
“Dari dia gw bisa meraba kecurangan, dan ketidakadilan di sekitar gw”
“Dari dia gw bisa marah karena hal-hal sepele”
“Dari dia gw ngerasa bangga jadi laki-laki dan malu saat harus mengemis cinta pada wanita”
“Dari dia gw pengen tau kenapa gw ada”
“Dari dia gw pengen tau kenapa laki-laki dan perempuan berbeda”
“Dari dia gw memimpikan perdamaian meski kadang dengan keinginan menghancurkan”

Itu karena gw dan kalian semua sama-sama …RAPUH…melankolis…dan penuh kedamaian
Karena hati gak punya jenis kelamin!
Jenis ada…namanya “IBU” (Cinta Kasih)
Saat gw sombong, Hati gw pasti mengingatkan
Saat gw lemah, Hati gw pasti mendorong untuk berdiri
Dan kita cenderung mencari kedamaian dari orang lain
Untuk melestarikan apa yang kita sebut perasaan nyaman…

Sangkuriang tidak ingat lagi wajah ibunya, begitu juga Oedipus
Dia hanya ingat perasaan yang diinginkannya
Yang membawanya pergi jauh mencari tau
Jawaban-jawaban dari perasaan itu

“Jika kita bisa menemukan Ibu di dalam hati kita
Dengan cintanya yang tak terbatas di jiwa kita
Tidak ada yang tidak bisa kita lakukan
Karena itulah ujung kehidupan

Gw gak harus memberikan apa-apa ke dia. Dia sudah memberi banyak.

No comments:

Post a Comment